Nama Banyuwangi makin dikenal sebagai destinasi wisata kuliner dengan sajian utama mereka, sego lemeng dan kopi uthek. Kedua makanan tradisional ini merupakan kuliner khas Suku Osing, yang mendiami sebagian wilayah Desa Banjar.

Mengenia Sego lemeng, makanan ini merupakan nasi yang digulung dengan daun pisang, kemudian diisi dengan cacahan daging ayam dan ikan tuna atau ikan asin. Setelah itu, gulungan nasi tersebut dimasukkan ke dalam bilah bambu dan dibakar.

Tidak hanya lezat, paduan aroma daun pisang dan bau asap dari pembakaran bambu yang terperangkap di dalamnya, mampu menghasilkan aroma sego lemeng yang menggugah selera.

Menariknya, sego lemeng bukan makanan biasa lho! Dulu, makanan ini merupakan bekal utama para gerilyawan untuk hidup di tengah hutan saat berjuang mengusir penjajah Belanda. Dulu, cara penyajiannya pun cukup sederhana, tanpa cacahan daging, tanpa ikan tuna, dan hanya bumbu seadanya.

Untuk cara memasaknya terbilang masih sama, yakni beras yang sudah dibungkus daun pisang dimasukan ke dalam bambu, kemudian dibakar. Fungsi bambu ini bisa dibilang sebagai pengganti panci kastrol untuk membuat nasi liwet.

Bagaimana dengan kopi uthek?

Berbeda dengan sego lemeng, kopi uthek merupakan minuman tradisional yang konon sudah ada sejak zaman dulu, dan merupakan tradisi jamuan Suku Osing. Sesuai dengan namanya, kopi uthek merupakan sajian kopi spesial dengan cara penyajian dan cara menikmati yang berbeda.

Keunikannya, kopi ini disuguhkan dengan gula aren (nira), bukan dengan menggunakan gula putih atau krim susu. Alih-alih diserut dan dimasukkan ke dalam kopi, gula aren tersebut justru disajikan terpisah sebagai pendamping kopi.

Cara mengonsumsinya lebih unik lagi, pertama kopi hitam yang disajikan akan disruput lebih dulu, kemudian gula aren langsung digigit sebagai penawar rasa pahit dari kopi.

Selain disebut kopi uthek, beberapa masyarakat Suku Osing yang menyebut kopi ini dengan nama Kopi Keletuk. Hal ini sesuai dengan cara mengonsumsinya, dimana yang disajikan merupakan biji kopi yang sudah disangrai, gula aren dan air panas.

Cara mengonsumsinya, biji kopi langsung dikeletuk atau dimakan. Setelah itu, gigit gula aren sebagai penawar rasa pahirnya, dan terkahir air panas disruput sebagai pelengkapnya. Gimana Milk Lovers, sangat unik bukan?