Di tengah pandemi Covid-19, ada satu perangkat medis yang disebut telah menyelamatkan jutaan nyawa, yaitu pulse oximeter. Bagaimana bisa perangkat berukuran kecil ini bisa menolong mereka yang terinfeksi virus corona? Berikut adalah penjelasannya.

Pulse oximeter yang pertama kali ditemukan oleh insinyur Jepang Takuo Aoyagi pada tahun 1970-an ini adalah perangkat berukuran kecil yang cara pemakaiannya dijepitkan pada ujung jari tangan pasien di rumah sakit. Pulse oximeter dilengkapi dengan angka penunjuk kadar oksigen darah dan detak jantung pasien.

Dilansir dari New York Times, V. Courtney Broaddus, seorang profesor emeritus kedokteran di Universitas California, San Francisco mengatakan bahwa pulse oximeter sudah menjadi perangkat tambahan yang sangat penting dalam pengobatan pasien di rumah sakit karena mampu mengukur lima tanda vital pasien, antara lain suhu tubuh, tekanan darah, denyut nadi, laju pernapasan dan kadar oksigen dalam tubuh pasien.

Nah, dalam penanganan kasus pasien yang terinfeksi virus corona,  alat ini menjadi sangat penting karena mampu mengukur kadar oksigen dan kita tidak bisa merasakan atau mengetahui sendiri kadar oksigen yang rendah di dalam tubuh kita. Sebagai informasi, kadar oksigen normal adalah antara 95 – 100 %.

Teknologi perangkat yang sederhana seperti pulse oximeter ini bisa sangat membantu, bahkan menyelamatkan pasien untuk bisa segera mendapat pertolongan jika terjadi penurunan saturasi oksigen pada mereka yang terinfeksi virus corona.

Karena itulah, tidak heran jika saat ini sangat dianjurkan agar masyarakat walau memiliki alat tersebut, terutama bagi mereka yang sudah terdeteksi positif virus corona, namun tidak menunjukkan gejala sakit.

 

Semoga informasinya bermanfaat!