Ketika mendengar negara terbahagia di dunia, tempat mana yang terlintas dalam pikiran Milk Lovers? Apakah sebuah negara di Asia, Eropa, atau Amerika?

Jawabannya ternyata cukup tak terduga: Vanuatu. Namanya memang tak sepopuler Inggris, Jepang, atau Hawaii. Akan tetapi, Vanuatu yang berlokasi di Samudra Pasifik menyimpan sejuta pesona yang membuatnya layak menyandang status sebagai salah satu negara paling bahagia di dunia.

Vanuatu, surga tersembunyi di Pasifik

Berlokasi 2.000 kilometer dari bagian timur Australia, Vanuatu adalah negara kepulauan yang terdiri atas 80 pulau dengan Port Vila di Pulau Efate sebagai ibu kota. Nama vanuatu berasal dari bahasa asli mereka yang berarti Our Land Forever (Tanah Kami Selamanya). Selain itu, setidaknya ada 139 bahasa yang digunakan warga Vanuatu dalam kehidupan sehari-hari.

Vanuatu mempunyai pemahaman kuat seputar sejarah keluarga, siklus penanaman tradisional, serta pentingnya keberadaan flora dan fauna lokal. Disitat dari BBC, Vanuatu adalah satu dari empat negara paling bahagia di luar benua Amerika. Status tersebut diperoleh dari Happy Planet Index yang mencakup data berupa kriteria seperti kesejahteraan bangsa, tingkat ketimpangan, harapan hidup, dan ekologi negara.

Rahasia kebahagiaan penduduk Vanuatu

Berdasarkan catatan sejarah, Vanuatu sempat jadi wilayah jajahan Perancis dan Inggris sebelum merdeka pada 1980. Pulau-pulau yang tadinya terpisah pun kembali bersatu menjadi negara utuh. Survei yang dilakukan VNSO (Vanuatu National Statistics Office) pada 2011 pun menemukan fakta, orang-orang yang punya akses tanah cenderung lebih bahagia dibandingkan mereka yang tak mempunyai akses, Milk Lovers.

Lalu, apa hubungannya dengan kebahagiaan penduduk Vanuatu? Sekitar tiga per empat dari 298.000 warga di negara tersebut menetap di pedesaan dan mayoritasnya memiliki akses tanah. Mereka pun memanfaatkan tanah yang ada untuk kelangsungan hidup dan bercocok tanam.

Masih dari survei yang sama, ketersediaan sumber daya mencakup ubi jalar, babi, dan tanaman kava khas Pasifik Selatan (sejenis tanaman merica yang dipakai untuk menurunkan kecemasan dan stres) memudahkan penduduk Vanuatu untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari. Apalagi sumber daya tadi bisa diperoleh tanpa harus memakai uang.

Masih rentan terkena bencana alam

Di balik statusnya sebagai salah satu negara paling bahagia di dunia, Vanuatu memiliki tantangan tersendiri seperti negara-negara lainnya. Lokasinya yang berada di Cincin Api Pasifik membuat negara kepulauan ini rentan terkena bencana alam. Bahkan dalam beberapa tahun terakhir, pulau-pulau di Vanuatu terancam tenggelam akibat naiknya permukaan laut.

Laporan dari United Nation University pada 2014 mengungkapkan bahwa Vanuatu adalah negara dengan risiko dampak bencana alam tertinggi di dunia. Pada 2015 saja Topan Pan menyapu seluruh pulau dan menimbulkan kerugian dengan 75.000 orang kehilangan rumah.