Siapa di antara Milk Lovers yang suka makan keju? Salah satu produk olahan susu ini dikenal dengan teksturnya yang lembut dan rasanya yang gurih. Keju telah lama digunakan sebagai salah satu bahan makanan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Bentuknya juga beragam; ada yang bundar seperti kue, berlapis seperti roti, hingga butiran seperti susu bubuk.

Nah, kelezatan keju juga dipengaruhi oleh cara pengolahannya. Salah satu pabrik keju yang berbasis di California, Amerika Serikat, mengungkapkan kalau musik jaz adalah kunci dari kenikmatan keju mereka. Ketika memerah susu dari sapi, lagu-lagu beraliran jaz diputar dan tanpa disadari membuat para sapi lebih tenang dan santai. Bahkan metode ini juga dilakukan terhadap hewan ternak lain seperti kambing.

Seperti yang Milk Lovers ketahui, musik merupakan bahasa universal, bukan hanya untuk manusia, tapi sampai binatang. Musik juga dianggap dapat memberikan pengaruh terhadap rasa makanan dan dapat membuatnya jadi lebih enak. Sebuah maskapai penerbangan bahkan memutarkan lagu-lagu sesuai tipe atau jenis makanan yang dikonsumsi.

Sementara untuk hewan ternak, ada Cypress Grove—sebuah produsen keju asal California—yang telah lama dikenal dengan produk keju dari susu kambing, temasuk di antaranya adalah Humbold Fog. Kalau Milk Lovers belum tahu, keju tersebut berhasil meraih kursi pemenang dalam ajang American Cheese Society pada tahun 1998, 2002, dan 2005. Dilansir dari Thedailymeal.com, Cypress Grove menyebutkan bahwa kualitas produk mereka terletak dari metode pemberian makan, kandang, dan alunan musik.

Setiap harinya, peternakan tersebut memerah susu dari kurang lebih 900 kambing. Ketika pemerahan berlangsung, lagu-lagu jaz diputar memenuhi peternakan untuk membuat suasana hati kambing tetap bagus dan mereka jadi lebih relaks saat diperah. Suasana tenang yang diciptakan Cypress Grove pun memberikan hasil yang diinginkan: susu ideal dan bermutu tinggi. Menurut Ruan Andrus selaku direktur dari peternakan tersebut, hewan ternak yang stres hanya akan menurunkan daya tahan tubuh mereka dan tentunya susu yang mereka hasilkan.

Lagu yang Cypress Grove pilih pun bukan sembarang lagu, Milk Lovers. Andrus menganggap hal itu penting, karena sebelumnya mereka pernah menggunakan musik klasik, tetapi perubahan tempo dalam lagunya malah mengejutkan kambing. Lagu jaz yang terlalu kaya akan suara terompet pun cenderung dibenci hewan ternak. Maka mereka hanya memutar jaz yang tenang.