Matematika merupakan ilmu berhitung yang dianggap cukup menyulitkan—baik bagi anak maupun orangtua. Mengajarkannya pun bukan perkara mudah, Milk Lovers. Pasalnya, matematika tak hanya materi berisi pertambahan, pengurangan, perkalian, maupun pembagian. Jika orangtua menggunakan metode menghafal saat mengajarkan matematika, anak justru tak akan menguasai ilmu ini secara menyeluruh. Lalu, apa cara yang tepat agar anak mampu memahami matematika?

Menguatkan konsep, metode yang sering kali dilupakan

Alih-alih meminta anak menghafal, sebaiknya Milk Lovers kuatkan dulu konsep hitung-hitungannya. Melissa Libertus—ibu yang berprofesi sebagai ilmuwan sosial—adalah salah satu orang yang senang mengajak anaknya bermain hitung-hitungan. Menurutnya, lewat permainan, anak bisa mengenal konsep dasar matematika tanpa merasa terpaksa. Mereka juga akan tetap terhibur sepanjang permainan.

Metode tersebut juga sudah didukung penelitian, Milk Lovers. Leanne Elliott, peneliti yang berprofesi juga sebagai psikolog di Universitas Pittsburgh, mempelajari kurang lebih 44 anak dengan rentang usia 5-6 tahun bersama ibu mereka dalam sesi bermain selama 10 menit. Berdasarkan penelitian tersebut, ibu yang lebih sering memakai angka yang nominalnya lebih besar dari 10 akan memaparkan konsep lebih maju terhadap anak-anaknya. Selain itu, pengenalan konsep berhitung secara bertahap lewat angka dengan nominal besar akan meningkatkan kemampuan matematika anak secara signifikan.

Elliott melanjutkan, menanamkan matematika dalam kehidupan sehari-hari akan membantu anak belajar lebih giat. Psikolog tersebut mengatakan, Milk Lovers dapat menerapkan konsep dengan mengajak anak berhitung mobil yang lewat di jalan atau saat menaiki/menuruni tangga. Belanja di supermarket pun akan lebih menyenangkan, karena ada banyak angka untuk dipelajari di sana.

Sementara Libertus mengaplikasikannya lewat percakapan sehari-hari. Misalnya menanyakan tentang waktu, durasi tempuh, hingga jarak yang dilewati selama berkendara. Menurutnya, cara tersebut sangat membantu anak yang akan masuk sekolah.

Kemudian, Prof. Dr. rer.nat. Widodo, M.S. selaku Guru Besar Matematika Universitas Gajah Mada menambahkan bahwa salah satu metode yang dapat memudahkan anak menerima matematika adalah mengenalkan soal dengan konteks. Dalam hal ini, soal disajikan bersama cerita alih-alih angka saja. Menurutnya, konteks akan membuat matematika lebih menarik dan dekat dengan kehidupan anak.

Jadi, Milk Lovers tak perlu lagi memberikan permainan hitung-hitungan kepada anak, apalagi kalau memang tujuannya adalah membuat anak memahami matematika tanpa merasa terpaksa. Semoga informasi ini dapat membantu!